POKOK - POKOK PERATURAN RUMAH
TANGGA SAITUN GBKP
(P2PRT SAITUN GBKP)
Pembukaan
Masa lanjut usia merupakan suatu fase
hidup yang terakhir dalam siklus kehidupan manusia. Pada fase ini tenaga, M
-penglihatan, pendengaran, dan kemampuan kognitif manusia sudah pasti mengalami
penurunan. Di samping itu banyak lansia mengalami masalah kesehatan dan
kehilangan pasangan hidup. Oleh karena itu para lanjut usia pasti akan
mengalami penurunan mental dan fungsi sosial. Dengan demikian pendekatan dan
metode pelayanan gereja kepada para lanjut usia akan berbeda dengan pendekatan
dan metode pelayanan kepada jemaat bukan lansia.
Walaupun demikian, gereja melihat
bahwa para lanjut usia masih mempunyai potensi-potensi yang besar berupa
pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang dapat digunakan di dalam keluarga
Kristen dan kehidupan gereja. Pemanfaatan potensi para lanjut usia tersebut
akan berdampak positif kepada mereka antara lain berupa tumbuhnya semangat dan
kepercayaan diri. Dengan demikian pendayagunaan para lanjut usia memberikan
keuntungan ganda yakni bagi gereja dan bagi para lanjut usia itu sendiri.
Mengingat pentingnya peranan para
lanjut usia di dalam kehidupan gereja dan keluarga Kristen maka dipandang perlu
adanya suatu unit pelayanan sebagai wadah persekutuan bagi para lanjut usia
untuk melaksanakan misi gereja. Sehubungan dengan hal tersebut maka pada Sidang
Sinode GBKP XXXV tanggal 11-18 April 2015 telah ditetapkan suatu
wadah persekutuan kategorial bagi para lanjut usia dengan nama LANSIA (Tata Gereja
2015-2025 Bab XL psl. 167 ayat 1 persekutuan kategorial ini masih disebut
dengan LANSIA). Nama persekutuan kategorial bagi para lanjut usia yang semula
dinamai LANSIA berubah nama menjadi SAITUN GBKP yang ditetapkan berdasarkan
surat usulan BPP Lansia GBKP periode 2015-2020 nomor. 004/LAN-P/2017 tanggal 17
Maret 2017 ke Moderamen GBKP (berdasarkan keputusan SKMS tahun 2016) tentang
usulan nama persekutuan kategorial lanjut usia yang dinamai SAITUN, maka
Moderamen GBKP menyetujui nama persekutuan ketegorial lanjut usia menjadi
SAITUN dengan surat edaran Moderamen GBKP nomor. 0457/IX/2017 tanggal 03 April
2017. Persekutuan kategorial ini merupakan satu-satunya wadah di GBKP bagi para
lanjut usia di bidang kesaksian (marturia), persekutuan (koinonia) dan pelayanan
(diakonia).
Melalui persekutuan kategorial SAITUN
diharapkan para lanjut usia GBKP semakin mampu melaksanakan tugas panggilan
Tuhan kepada dirinya dan semakin mampu melihat Anugerah Allah di dalam Yesus
Kristus melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya serta melalui pertolongan Roh
Kudus. Sebagai suatu persekutuan kategorial diperlukan adanya peraturan yang
mendasar untuk menjadi pedoman dan pegangan bagi semua anggotanya. Dengan
demikian persekutuan ini dapat berjalan dengan baik dan tertib. Peraturan ini
disebut dengan Pokok-Pokok Peraturan Rumah Tangga
(P2PRT) SAITUN GBKP.
BAB
I
NAMA,
WAKTU, DAN TEMPAT
Pasal
1
a.  
SAITUN
GBKP adalah Persekutuan Kategorial Lanjut Usia GBKP ditetapkan dalam Sidang
Sinode GBKP XXXV tanggal 11-18 April 2015 di Sukamakmur.
b.  
Hari
Ulang Tahun SAITUN diperingati setiap tanggal 15 April, mengacu kepada tanggal
ditetapkannya sebagai Badan Pelayanan Kategorial SAITUN GBKP pada tanggal 15
April 2015.
c.   
Persekutuan
Kategorial SAITUN ini tunduk kepada Tata Gereja GBKP, keputusan Sidang Majelis
Sinode (SMS) GBKP, keputusan Sidang Kerja Majelis Sinode (SKMS) GBKP.
d.  
SAITUN
adalah Persekutuan kategorial jemaat GBKP yang telah berusia 60 (enam puluh)
tahun ke atas.
e.  
Persekutuan
Kategorial SAITUN berkedudukan dan berkantor Pusat bersamaan dengan kantor
Moderamen GBKP.
BAB
II
DASAR,
TUJUAN, DAN TUGAS
Pasal
2
Dasar Persekutuan Kategorial SAITUN
GBKP adalah Tritunggal Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus seusai isi Alkitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yaitu, Firman Tuhan sumber
kebenaran dan kehidupan.
Pasal
3
Tujuan
SAITUN mengekspresikan imannya di
tengah-tengah keluarga, gereja dan masyarakat serta mempersiapkan diri untuk
hidup dalam sukacita sorgawi.
Pasal
4
Tugas
Tugas Persekutuan Kategorial SAITUN
GBKP:
a.   mempersatukan para SAITUN GBKP mulai
umur 60 (enam puluh) tahun sampai usia pemberian Tuhan;
b.   memberikan bimbingan, penyuluhan
mengenai usia lanjut dalam keluarga, gereja dan masyarakat;
c.   tempat berbakti, beribadah dan
memahami Firman Tuhan;
d.   memberikan bimbingan kesehatan dan
pastoral bagi para SAITUN;
e.   menggugah para SAITUN menyadari hak
dan tanggung jawabnya sebagai anggota gereja dan masyarakat dengan
memasyarakatkan mars SAITUN;
f.    turut berperan dalam Pekabaran Injil
dalam konteks keluarga dan gereja untuk mewariskan nilai-nilai budaya Karo yang
dibaharui Injil yang membebaskan;
g.   menyadarkan kaum SAITUN bahwa mer juga
adalah anak Allah yang tetap berharga serta mensyukuri bahwa mereka adalah
keluarga Allah (familia Deo);
h.   ikut berperan dalam pelayanan
Perkunjungan Rumah Tangga di Jemaat;
i.     melakukan kolaborasi program pelayanan
bersama PPOS GBKP untuk kesejahteraan SAITUN;
j.    menjadi motivator dan contoh pelayanan
SAITUN melalui pelayanan dan pengembangan di PPOS GBKP;
BAB
III
MARS,
LOGO, MOTO dan SERAGAM SAITUN
Pasal
5
Mars Saitun GBKP
Pasal
6
Logo
Saitun
Pasal
7
Stempel
Bentuk dan ukuran stempel SAITUN
mengikuti stempel Moderamen.
Ukuran 5x3 cm
Pasal
8
Moto
Moto SAITUN:
Baik hidup atau mati, kita adalah
milik Tuhan. (Roma 14:8b)
Pasal
9
Seragam
SAITUN
Mengikuti seragam Saitun cetakan yang
kedua.
Makna:
Warna merah tua menyatakan umur yang
lanjut;
Tapak Raja Suleman menyatakan
kewibawaan, keterikatan dan kesatuan yang tidak terputus;
Pengret-ret Karo sebagai pengikat/penyatu kepada Tuhan.
BAB
IV
KEANGGOTAAN
SAITUN
Pasal
10
Jenis
dan syarat keanggotaan
a.   Anggota biasa adalah: Seluruh anggota
jemaat GBKP dan yang sedang belajar katekisasi yang berumur 60 (enam puluh)
tahun ke atas.
b.   Anggota luar biasa adalah: Istri atau
suami anggota SAITUN yang belum berumur 60 (enam puluh) tahun dan bersedia
menjadi anggota SAITUN.
Pasal
11
Berakhirnya
Keanggotaan
Keanggotaan berakhir apabila:
a.   Meninggal Dunia.
b.   Kena Siasat Gereja.
c.   Pindah Keanggotaannya ke Gereja yang
bukan GBKP.
BAB
V
HAK
DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal
12
Hak
anggota:
a.   Semua anggota berhak memperoleh
pelayanan dan pembinaan dalam suasana suka dan duka;
b.   semua anggota berhak memberikan
sumbangan pikiran demi kemajuan persekutuan melalui saluran dan
tata cara yang sah.
PASAL
13
Kewajiban
Anggota
a.   Semua anggota berkewajiban dan
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan
persekutuan;
b.   Semua anggota wajib mengikuti
kegiatan-kegiatan/tugas yang telah ditetapkan;
c.   Semua anggota wajib membantu pekerjaan
persekutuan melalui doa, pikiran dan tenaga, perbuatan dan materi;
d.   Semua anggota wajib membantu anggota
lainnya dalam keadaan suka maupun duka;
e.   Semua anggota wajib membayar iuran.
BAB
VI
KEPENGURUSAN
Pasal
14
Syarat-syarat
Jadi Pengurus
a.   Anggota biasa dan anggota luar biasa
b.   Pensiunan Pendeta, Pertua Emeritus dan
Diaken Emeritus
c.   Anggota jemaat yang bersedia diangkat
menjadi pengurus yang belum berumur 60 (enam puluh) tahun
Pasal
15
Susunan
Pengurus
a.  
Pengurus
Pesekutuan Kategorial SAITUN Perpulungen terdiri dari: Ketua, Sektretaris,
Bendahara
b.  
Pengurus
Persekutuan Kategorial SAITUN Runggun terdiri dari: Ketua, Sekretaris, Bendahara,
2 (dua) orang anggota
c.  
Pengurus
Persekutuan Kategorial SAITUN Klasis terdiri dari : Ketua, Wakil ketua,
Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, 2 (dua) orang anggota c.
d.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN
Pusat terdiri dari: Ketua Umum (Pendeta Pensiun), Ketua Bidang Koinonia, Ketua
Bidang Marturia, Ketua Bidang Diakonia, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris,
Bendahara, Anggota 4 (empat) orang.
Pasal
16
Pengangkatan
Pengurus
a.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN
Perpulungen diangkat oleh Mejelis Runggun dalam sidang majelis runggun atas
usul BP Perpulungen.
b.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN
Runggun diangkat oleh Majelis Runggun dalam sidang Majelis Runggun atas usulan
Badan Pekerja Majelis Runggun (BPMR) dan berkoordinasi dengan BP Saitun periode
sebelumnya.
c.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN
Klasis diangkat oleh Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) dan berkoordinasi
dengan BP SAITUN periode sebelumnya.
d.   Pengurus Persekutuan SAITUN Pusat
diangkat oleh Moderamen dan berkoordinasi dengan BP Saitun periode sebelumnya.
e.   Pengurus Kategorial SAITUN tidak boleh
menduduki jabatan rangkap dalam wilayah persekutuan kategorial SAITUN.
Pasal
17
Masa
Kepengurusan dan periodisasi
a.   Masa kepengurusan kategorial SAITUN di
semua tingkatan wilayah pelayanan adalah 5 (lima) tahun;
b.   Periodisasi kepengurusan kategorial
SAITUN di semua tingkat wilayah pelayanan mengikuti periodisasi kepengurusan
Moderamen.
c.   Pengurus SAITUN hanya bisa menduduki
jabatan yang sama selama 2 (dua) periode berturut-turut.
Pasal
18
Pelantikan
Pengurus
a.   Pengurus Kategorial SAITUN Pusat
dilantik oleh moderamen.
b.   Pengurus Kategorial SAITUN Klasis
dilantik oleh BPMK yang diketahui dan dihadiri BPP SAITUN.
c.   Pengurus Kategorial SAITUN Runggun
dilantik oleh BPMR dalam kebaktian Minggu yang diketahui dan dihadiri BP SAITUN Klasis.
d.   Pengurus Kategorial SAITUN Perpufungen
dilantik oleh BPMR dalam kebaktian Minggu yang diketahui dan dihadiri BP SAITUN
Runggun.
Pasal
19
Penyisipan
Pengurus
Penyisipan pengurus SAITUN dalam semua
wilayah pelayanan GBKP dapat dilaksanakan apabila ada pengurus yang tidak dapat
aktif lagi karena:
a.   Meninggal dunia;
b.   kesehatan tidak mengizinkan;
c.   kena peraturan penggembalaan
khusus/siasat gereja;
d.   pindah ketempat lain diluar wilayah
kepengurusannya;
e.   atas permintaan sendiri; dan
f.    tidak aktif terus menerus selama 6
(enam) bulan tanpa alasan.
BAB
VII
RAPAT
PENGURUS DAN 
RAPAT
KOORDINASI
Pasal
20
Rapat
Pengurus
a.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN
Perpulungen/ Runggun mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam setahun.
b.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN
Klasis mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam setahun.
c.   Pengurus kategorial SAITUN Pusat
mengadakan rapat 12 (dua belas) kali dalam setahun.
Pasal
21
Rapat
Koordinasi
a.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN
Klasis dan Runggun mengadakan rapat koordinasi lengkap 2 (dua) kali setahun
b.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN
Pusat dan Klasis mengadakan rapat koordinasi 2 (dua) kali setahun.
BAB
VIII
PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS
Pasal
22
a.   Pengurus SAITUN GBKP Perpulungen
mempertanggung-jawabkan kegiatan dan keuangannya kepada BPMR dan sidang majelis
runggun.
b.   Pengurus SAITUN GBKP Runggun
mempertang-gungjawabkan kegiatan-kegiatan dan kepada BPMR dan sidang majelis
runggun. Keuangannya
c.   Pengurus SAITUN GBKP Klasis
mempertanggunjawabkan kegiatan dan keuangannya kepada BPMK dan sidang majelis
klasis.
d.   Pengurus SAITUN GBKP Pusat
mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan dan keuangannya kepada
moderamen dan SKMS/SMS.
BAB
IX
HUBUNGAN
KERJA
Pasal
23
a.   Pengurus SAITUN Runggun melakukan
koordinasi pelayanan dan pembinaan kepada pengurus SAITUN Perpulungen sesuai
dengan GBP, keputusan SKMS/SMS dan keputusan Sidang Majelis Runggun (SMR).
b.   Pengurus SAITUN Klasis melakukan koordinasi
pelayanan dan pembinaan kepada pengurus SAITUN Runggun sesuai dengan GBP,
keputusan SKMS/SMS dan keputusan sidang majelis klasis (SMK).
c.   Pengurus SAITUN Pusat melakukan
koordinasi pelayanan dan pembinaan kepada pengurus SAITUN Klasis sesuai dengan
GBP dan keputusan SKMS/SMS.
BAB
X KEUANGAN
Pasal
24 
Sumber
Dana SAITUN GBKP
1. Sumber dana SAITUN GBKP diperoleh
dari :
a.   Iuran anggota minimal Rp2.000,00 (dua
ribu rupiah) setiap bulan. (80% untuk kas SAITUN Perpulungen/Runggun, 15% kas
SAITUN Klasis, 5% SAITUN Pusat) jika Runggun memiliki Perpulungen/Bajem maka
yang 80% diatas: 40% kas SAITUN Runggun dan 40% kas SAITUN Perpulungen/Bajem.
b.   Kolekte PA SAITUN (70% untuk kas
SAITUN Perpulungen/Runggun, 15% kas SAITUN Klasis, 5% SAITUN Pusat) dan 10% di setor
ke Runggun sesuai dengan Tata Gereja pasal 180 ayat 4. Jika Runggun memiliki
Perpulungen/Bajem maka yang 70% diatas: 35% kas SAITUN Runggun dan 35% kas
SAITUN Perpulungen/Bajem sesuai dengan Tata Gereja pasal 181 ayat 4.
c.   Persembahan syukur anggota jemaat ini
d.   Usaha-usaha lain yang tidak
bertentangan dengan P2PRT SAITUN, Tata Gereja dan perundang-undangan lainnya.
2. Pengurus SAITUN Runggun menyetorkan
20% ke SAITUN Klasis dan pengurus  SAITUN
Klasis menyetorkan yang 5% ke SAITUN Pusat.
Pasal
25
Penggunaan
Dana
1.  
Untuk
biaya kegiatan Persekutuan
2.  
Untuk
biaya kegiatan Pelayanan
3.  
Untuk
biaya kegiatan Kesaksian
4.  
Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap SAITUN melalui PPOS GBKP
BAB
XI
PERUBAHAN
POKOK-POKOK PERATURAN
RUMAH
TANGGA
DAN
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal
26
Perubahan
P2PRT
a.   P2PRT ini dapat diubah/disempurnakan 5
(lima) tahun sekali melalui Rapat Koordinasi Pengurus SAITUN Pusat dan Pengurus
SAITUN Klasis dengan persetujuan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah utusan yang
hadir yang tidak bertentangan dengan Tata Gereja dan keputusan SMS.
b.   Usul-usul rencana perubahan P2PRT
harus telah disampaikan kepada Badan Pengurus Pusat SAITUN GBKP
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Rapat Koordinasi pengurus SAITUN
Pusat dan pengurus SAITUN Klasis.
BAB
XII
PENUTUP
Pasal
27
a.     Hal-hal yang belum diatur dalam P2PRT
SAITUN GBKP ditetapkan oleh BP Saitun Runggun atau BP Saitun Klasis atau BPP
Saitun dalam persidangannya masing-masing, sesuai dengan tugas dan wewenang
masing-masing, sejauh tidak bertentangan dengan Tata Gereja GBKP.
b.     P2PRT periode 2025-2030
diubah/disempurnakan pada Rapat Koordinasi BPP Saitun dan BP Saitun Klasis
tanggal 23 - 24 Februari 2024 di Retreat Center GBKP Sukamakmur.