Jl M I Ridwan Rais No 13A, Depok, Jawa Barat +62 21 7759848

P2PRT Saitun

 

POKOK - POKOK PERATURAN RUMAH 

TANGGA SAITUN GBKP

(P2PRT SAITUN GBKP)

 

Pembukaan

Masa lanjut usia merupakan suatu fase hidup yang terakhir dalam siklus kehidupan manusia. Pada fase ini tenaga, M -penglihatan, pendengaran, dan kemampuan kognitif manusia sudah pasti mengalami penurunan. Di samping itu banyak lansia mengalami masalah kesehatan dan kehilangan pasangan hidup. Oleh karena itu para lanjut usia pasti akan mengalami penurunan mental dan fungsi sosial. Dengan demikian pendekatan dan metode pelayanan gereja kepada para lanjut usia akan berbeda dengan pendekatan dan metode pelayanan kepada jemaat bukan lansia.

Walaupun demikian, gereja melihat bahwa para lanjut usia masih mempunyai potensi-potensi yang besar berupa pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang dapat digunakan di dalam keluarga Kristen dan kehidupan gereja. Pemanfaatan potensi para lanjut usia tersebut akan berdampak positif kepada mereka antara lain berupa tumbuhnya semangat dan kepercayaan diri. Dengan demikian pendayagunaan para lanjut usia memberikan keuntungan ganda yakni bagi gereja dan bagi para lanjut usia itu sendiri.

Mengingat pentingnya peranan para lanjut usia di dalam kehidupan gereja dan keluarga Kristen maka dipandang perlu adanya suatu unit pelayanan sebagai wadah persekutuan bagi para lanjut usia untuk melaksanakan misi gereja. Sehubungan dengan hal tersebut maka pada Sidang Sinode GBKP XXXV tanggal 11-18 April 2015 telah ditetapkan suatu wadah persekutuan kategorial bagi para lanjut usia dengan nama LANSIA (Tata Gereja 2015-2025 Bab XL psl. 167 ayat 1 persekutuan kategorial ini masih disebut dengan LANSIA). Nama persekutuan kategorial bagi para lanjut usia yang semula dinamai LANSIA berubah nama menjadi SAITUN GBKP yang ditetapkan berdasarkan surat usulan BPP Lansia GBKP periode 2015-2020 nomor. 004/LAN-P/2017 tanggal 17 Maret 2017 ke Moderamen GBKP (berdasarkan keputusan SKMS tahun 2016) tentang usulan nama persekutuan kategorial lanjut usia yang dinamai SAITUN, maka Moderamen GBKP menyetujui nama persekutuan ketegorial lanjut usia menjadi SAITUN dengan surat edaran Moderamen GBKP nomor. 0457/IX/2017 tanggal 03 April 2017. Persekutuan kategorial ini merupakan satu-satunya wadah di GBKP bagi para lanjut usia di bidang kesaksian (marturia), persekutuan (koinonia) dan pelayanan (diakonia).

Melalui persekutuan kategorial SAITUN diharapkan para lanjut usia GBKP semakin mampu melaksanakan tugas panggilan Tuhan kepada dirinya dan semakin mampu melihat Anugerah Allah di dalam Yesus Kristus melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya serta melalui pertolongan Roh Kudus. Sebagai suatu persekutuan kategorial diperlukan adanya peraturan yang mendasar untuk menjadi pedoman dan pegangan bagi semua anggotanya. Dengan demikian persekutuan ini dapat berjalan dengan baik dan tertib. Peraturan ini disebut dengan Pokok-Pokok Peraturan Rumah Tangga (P2PRT) SAITUN GBKP.

 

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT

Pasal 1

a.   SAITUN GBKP adalah Persekutuan Kategorial Lanjut Usia GBKP ditetapkan dalam Sidang Sinode GBKP XXXV tanggal 11-18 April 2015 di Sukamakmur.

b.   Hari Ulang Tahun SAITUN diperingati setiap tanggal 15 April, mengacu kepada tanggal ditetapkannya sebagai Badan Pelayanan Kategorial SAITUN GBKP pada tanggal 15 April 2015.

c.    Persekutuan Kategorial SAITUN ini tunduk kepada Tata Gereja GBKP, keputusan Sidang Majelis Sinode (SMS) GBKP, keputusan Sidang Kerja Majelis Sinode (SKMS) GBKP.

d.   SAITUN adalah Persekutuan kategorial jemaat GBKP yang telah berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas.

e.   Persekutuan Kategorial SAITUN berkedudukan dan berkantor Pusat bersamaan dengan kantor Moderamen GBKP.

 

BAB II

DASAR, TUJUAN, DAN TUGAS

Pasal 2

Dasar Persekutuan Kategorial SAITUN GBKP adalah Tritunggal Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus seusai isi Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yaitu, Firman Tuhan sumber kebenaran dan kehidupan.

Pasal 3

Tujuan

SAITUN mengekspresikan imannya di tengah-tengah keluarga, gereja dan masyarakat serta mempersiapkan diri untuk hidup dalam sukacita sorgawi.

Pasal 4

Tugas

Tugas Persekutuan Kategorial SAITUN GBKP:

a.   mempersatukan para SAITUN GBKP mulai umur 60 (enam puluh) tahun sampai usia pemberian Tuhan;

b.   memberikan bimbingan, penyuluhan mengenai usia lanjut dalam keluarga, gereja dan masyarakat;

c.   tempat berbakti, beribadah dan memahami Firman Tuhan;

d.   memberikan bimbingan kesehatan dan pastoral bagi para SAITUN;

e.   menggugah para SAITUN menyadari hak dan tanggung jawabnya sebagai anggota gereja dan masyarakat dengan memasyarakatkan mars SAITUN;

f.    turut berperan dalam Pekabaran Injil dalam konteks keluarga dan gereja untuk mewariskan nilai-nilai budaya Karo yang dibaharui Injil yang membebaskan;

g.   menyadarkan kaum SAITUN bahwa mer juga adalah anak Allah yang tetap berharga serta mensyukuri bahwa mereka adalah keluarga Allah (familia Deo);

h.   ikut berperan dalam pelayanan Perkunjungan Rumah Tangga di Jemaat;

i.     melakukan kolaborasi program pelayanan bersama PPOS GBKP untuk kesejahteraan SAITUN;

j.    menjadi motivator dan contoh pelayanan SAITUN melalui pelayanan dan pengembangan di PPOS GBKP;

 

BAB III

MARS, LOGO, MOTO dan SERAGAM SAITUN

Pasal 5

Mars Saitun GBKP

 

Pasal 6

Logo Saitun

 

Pasal 7

Stempel

Bentuk dan ukuran stempel SAITUN mengikuti stempel Moderamen.

Ukuran 5x3 cm

 

Pasal 8

Moto

Moto SAITUN:

Baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. (Roma 14:8b)

Pasal 9

Seragam SAITUN


Mengikuti seragam Saitun cetakan yang kedua.

Makna:

Warna merah tua menyatakan umur yang lanjut;

Tapak Raja Suleman menyatakan kewibawaan, keterikatan dan kesatuan yang tidak terputus;

Pengret-ret Karo sebagai pengikat/penyatu kepada Tuhan.

 

BAB IV

KEANGGOTAAN SAITUN

Pasal 10

Jenis dan syarat keanggotaan

a.   Anggota biasa adalah: Seluruh anggota jemaat GBKP dan yang sedang belajar katekisasi yang berumur 60 (enam puluh) tahun ke atas.

b.   Anggota luar biasa adalah: Istri atau suami anggota SAITUN yang belum berumur 60 (enam puluh) tahun dan bersedia menjadi anggota SAITUN.

Pasal 11

Berakhirnya Keanggotaan

Keanggotaan berakhir apabila:

a.   Meninggal Dunia.

b.   Kena Siasat Gereja.

c.   Pindah Keanggotaannya ke Gereja yang bukan GBKP.

 

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 12

Hak anggota:

a.   Semua anggota berhak memperoleh pelayanan dan pembinaan dalam suasana suka dan duka;

b.   semua anggota berhak memberikan sumbangan pikiran demi kemajuan persekutuan melalui saluran dan tata cara yang sah.

PASAL 13

Kewajiban Anggota

a.   Semua anggota berkewajiban dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan persekutuan;

b.   Semua anggota wajib mengikuti kegiatan-kegiatan/tugas yang telah ditetapkan;

c.   Semua anggota wajib membantu pekerjaan persekutuan melalui doa, pikiran dan tenaga, perbuatan dan materi;

d.   Semua anggota wajib membantu anggota lainnya dalam keadaan suka maupun duka;

e.   Semua anggota wajib membayar iuran.

 

BAB VI

KEPENGURUSAN

Pasal 14

Syarat-syarat Jadi Pengurus

a.   Anggota biasa dan anggota luar biasa

b.   Pensiunan Pendeta, Pertua Emeritus dan Diaken Emeritus

c.   Anggota jemaat yang bersedia diangkat menjadi pengurus yang belum berumur 60 (enam puluh) tahun

Pasal 15

Susunan Pengurus

a.   Pengurus Pesekutuan Kategorial SAITUN Perpulungen terdiri dari: Ketua, Sektretaris, Bendahara

b.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN Runggun terdiri dari: Ketua, Sekretaris, Bendahara, 2 (dua) orang anggota

c.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN Klasis terdiri dari : Ketua, Wakil ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, 2 (dua) orang anggota c.

d.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN Pusat terdiri dari: Ketua Umum (Pendeta Pensiun), Ketua Bidang Koinonia, Ketua Bidang Marturia, Ketua Bidang Diakonia, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris, Bendahara, Anggota 4 (empat) orang.

Pasal 16

Pengangkatan Pengurus

a.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN Perpulungen diangkat oleh Mejelis Runggun dalam sidang majelis runggun atas usul BP Perpulungen.

b.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN Runggun diangkat oleh Majelis Runggun dalam sidang Majelis Runggun atas usulan Badan Pekerja Majelis Runggun (BPMR) dan berkoordinasi dengan BP Saitun periode sebelumnya.

c.   Pengurus Persekutuan Kategorial SAITUN Klasis diangkat oleh Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) dan berkoordinasi dengan BP SAITUN periode sebelumnya.

d.   Pengurus Persekutuan SAITUN Pusat diangkat oleh Moderamen dan berkoordinasi dengan BP Saitun periode sebelumnya.

e.   Pengurus Kategorial SAITUN tidak boleh menduduki jabatan rangkap dalam wilayah persekutuan kategorial SAITUN.

Pasal 17

Masa Kepengurusan dan periodisasi

a.   Masa kepengurusan kategorial SAITUN di semua tingkatan wilayah pelayanan adalah 5 (lima) tahun;

b.   Periodisasi kepengurusan kategorial SAITUN di semua tingkat wilayah pelayanan mengikuti periodisasi kepengurusan Moderamen.

c.   Pengurus SAITUN hanya bisa menduduki jabatan yang sama selama 2 (dua) periode berturut-turut.

Pasal 18

Pelantikan Pengurus

a.   Pengurus Kategorial SAITUN Pusat dilantik oleh moderamen.

b.   Pengurus Kategorial SAITUN Klasis dilantik oleh BPMK yang diketahui dan dihadiri BPP SAITUN.

c.   Pengurus Kategorial SAITUN Runggun dilantik oleh BPMR dalam kebaktian Minggu yang diketahui dan dihadiri BP SAITUN Klasis.

d.   Pengurus Kategorial SAITUN Perpufungen dilantik oleh BPMR dalam kebaktian Minggu yang diketahui dan dihadiri BP SAITUN Runggun.

Pasal 19

Penyisipan Pengurus

Penyisipan pengurus SAITUN dalam semua wilayah pelayanan GBKP dapat dilaksanakan apabila ada pengurus yang tidak dapat aktif lagi karena:

a.   Meninggal dunia;

b.   kesehatan tidak mengizinkan;

c.   kena peraturan penggembalaan khusus/siasat gereja;

d.   pindah ketempat lain diluar wilayah kepengurusannya;

e.   atas permintaan sendiri; dan

f.    tidak aktif terus menerus selama 6 (enam) bulan tanpa alasan.

 

BAB VII

RAPAT PENGURUS DAN

RAPAT KOORDINASI

Pasal 20

Rapat Pengurus

a.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN Perpulungen/ Runggun mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam setahun.

b.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN Klasis mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam setahun.

c.   Pengurus kategorial SAITUN Pusat mengadakan rapat 12 (dua belas) kali dalam setahun.

Pasal 21

Rapat Koordinasi

a.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN Klasis dan Runggun mengadakan rapat koordinasi lengkap 2 (dua) kali setahun

b.   Pengurus persekutuan kategorial SAITUN Pusat dan Klasis mengadakan rapat koordinasi 2 (dua) kali setahun.

 

BAB VIII

PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS

Pasal 22

a.   Pengurus SAITUN GBKP Perpulungen mempertanggung-jawabkan kegiatan dan keuangannya kepada BPMR dan sidang majelis runggun.

b.   Pengurus SAITUN GBKP Runggun mempertang-gungjawabkan kegiatan-kegiatan dan kepada BPMR dan sidang majelis runggun. Keuangannya

c.   Pengurus SAITUN GBKP Klasis mempertanggunjawabkan kegiatan dan keuangannya kepada BPMK dan sidang majelis klasis.

d.   Pengurus SAITUN GBKP Pusat mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan dan keuangannya kepada moderamen dan SKMS/SMS.

 

BAB IX

HUBUNGAN KERJA

Pasal 23

a.   Pengurus SAITUN Runggun melakukan koordinasi pelayanan dan pembinaan kepada pengurus SAITUN Perpulungen sesuai dengan GBP, keputusan SKMS/SMS dan keputusan Sidang Majelis Runggun (SMR).

b.   Pengurus SAITUN Klasis melakukan koordinasi pelayanan dan pembinaan kepada pengurus SAITUN Runggun sesuai dengan GBP, keputusan SKMS/SMS dan keputusan sidang majelis klasis (SMK).

c.   Pengurus SAITUN Pusat melakukan koordinasi pelayanan dan pembinaan kepada pengurus SAITUN Klasis sesuai dengan GBP dan keputusan SKMS/SMS.

 

BAB X KEUANGAN

Pasal 24

Sumber Dana SAITUN GBKP

1. Sumber dana SAITUN GBKP diperoleh dari :

a.   Iuran anggota minimal Rp2.000,00 (dua ribu rupiah) setiap bulan. (80% untuk kas SAITUN Perpulungen/Runggun, 15% kas SAITUN Klasis, 5% SAITUN Pusat) jika Runggun memiliki Perpulungen/Bajem maka yang 80% diatas: 40% kas SAITUN Runggun dan 40% kas SAITUN Perpulungen/Bajem.

b.   Kolekte PA SAITUN (70% untuk kas SAITUN Perpulungen/Runggun, 15% kas SAITUN Klasis, 5% SAITUN Pusat) dan 10% di setor ke Runggun sesuai dengan Tata Gereja pasal 180 ayat 4. Jika Runggun memiliki Perpulungen/Bajem maka yang 70% diatas: 35% kas SAITUN Runggun dan 35% kas SAITUN Perpulungen/Bajem sesuai dengan Tata Gereja pasal 181 ayat 4.

c.   Persembahan syukur anggota jemaat ini

d.   Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan P2PRT SAITUN, Tata Gereja dan perundang-undangan lainnya.

2. Pengurus SAITUN Runggun menyetorkan 20% ke SAITUN Klasis dan pengurus  SAITUN Klasis menyetorkan yang 5% ke SAITUN Pusat.

 

Pasal 25

Penggunaan Dana


1.   Untuk biaya kegiatan Persekutuan

2.   Untuk biaya kegiatan Pelayanan

3.   Untuk biaya kegiatan Kesaksian

4.   Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap SAITUN melalui PPOS GBKP

 

BAB XI

PERUBAHAN POKOK-POKOK PERATURAN

RUMAH TANGGA

DAN PERATURAN TAMBAHAN

 

Pasal 26

Perubahan P2PRT

a.   P2PRT ini dapat diubah/disempurnakan 5 (lima) tahun sekali melalui Rapat Koordinasi Pengurus SAITUN Pusat dan Pengurus SAITUN Klasis dengan persetujuan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah utusan yang hadir yang tidak bertentangan dengan Tata Gereja dan keputusan SMS.

b.   Usul-usul rencana perubahan P2PRT harus telah disampaikan kepada Badan Pengurus Pusat SAITUN GBKP selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Rapat Koordinasi pengurus SAITUN Pusat dan pengurus SAITUN Klasis.

 

BAB XII

PENUTUP

 

Pasal 27

a.     Hal-hal yang belum diatur dalam P2PRT SAITUN GBKP ditetapkan oleh BP Saitun Runggun atau BP Saitun Klasis atau BPP Saitun dalam persidangannya masing-masing, sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing, sejauh tidak bertentangan dengan Tata Gereja GBKP.

b.     P2PRT periode 2025-2030 diubah/disempurnakan pada Rapat Koordinasi BPP Saitun dan BP Saitun Klasis tanggal 23 - 24 Februari 2024 di Retreat Center GBKP Sukamakmur.