Jl M I Ridwan Rais No 13A, Depok, Jawa Barat +62 21 7759848

Sapaan Teduh GBKP 21 Oktober 2025

  • 11:25

Amsal 19: 17

 “Siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu”.

Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, kita hidup di zaman di mana setiap orang banyak berbicara tentang investasi. Banyak orang mencari investasi yang aman yang menguntungkan dan memiliki jaminan yang terbaik. Namun tahukah saudara, Alkitab menawarkan rencana investasi yang melampaui segala skema keuangan duniawi. Rencana ini sangat sederhana namun memiliki jaminan yang abadi. Benar abadi karena Tuhan sendirilah yang menjadi penjaminnya.

Renungan kita pada pagi hari ini yang terambil dari Amsal 19:17 merupakan sebuah janji ilahi yang mengubah pandangan kita tentang memberi. Ayat ini mengatakan "siapa yang mengasihani orang yang miskin memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu."  Ayat ini menyajikan sebuah persamaan yang menghubungkan antara tindakan manusia di bumi dengan respon Allah di surga.

Ada dua bagian penting yang perlu kita pahami. Yang pertama tindakan kita. Amsal tidak berbicara tentang memberi sisa-sisa atau memberi dengan terpaksa kata ibrani “ō·w·nên” atau dalam bahasa indonesia mengasihi. Menyiratkan kemurahan hati yang berakar pada belas kasihan sebuah dorongan yang tulus untuk meringankan penderitaan orang lain. Ini menegaskan bahwa iman kita tidak dapat dipisahkan dari aksi ataupun tindakan nyata. Cara kita memperlakukan orang yang paling rentan, baik itu orang miskin dan lemah adalah cermin sejati dari hati kita yang takut akan Tuhan. Mengabaikan mereka adalah manifestasi dari hati yang keras dan mengabaikan Tuhan.

Yang kedua respon Allah inilah bagian yang paling mengejutkan kata “memiutangi TUHAN” adalah sebuah metafora yang unik yang dituliskan oleh penulis Alkitab amsal. Secara logis Allahlah yang memberi kepada kita dia pemilik segala sesuatu yang ada di dunia. Namun ketika kita memberi kepada orang yang tidak bisa membalas, Allah mengambil peran sebagai penerima pinjaman dan menjadi penjamin bagi pinjaman tersebut.  Ini merupakan sebuah pernyataan yang luar biasa di mana Allah memberikan jaminan mutlak. Tidak ada bank ataupun perusahaan asuransi yang dapat menawarkan jaminan seperti yang Allah berikan.

Kata Allah yang akan membalas perbuatan itu adalah janji bahwa Allah akan mengembalikan pinjaman itu sesuai dengan hikmat dan kebaikannya. Intinya, amsal mengajarkan agar tidak pernah takut untuk memberi karena ketika saudara berbelas kasih saudara sedang mendapatkan jaminan yang abadi dari Allah kita.

Bagaimana kita merespon firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari?. 

Yang pertama ubahlah paradigma memberi. Seringkali kita memberi dengan pola pikir pengeluaran sesuatu yang mengurangi kekayaan kita. Sehingga tidak jarang memberi dianggap sebagai sebuah beban. Ayat ini mengajak kita mengubah paradigma ini menjadi pola pikir investasi. Setiap tindakan belas kasihan adalah menanam benih, benih akan selalu bertumbuh dan menghasilkan buah dan Allah sendiri yang akan menjadi penjamin atas segala kebaikan saudara.

Yang kedua carilah kesempatan berbelas kasih. Kita harus secara aktif mencari kesempatan untuk berbelas kasih baik itu melalui donasi waktu ataupun perhatian yang tulus. Misalnya membantu seorang rekan kerja yang sedang kesulitan, mendengarkan saudara dengan tulus atas keluh kesahnya, memberi bantuan kepada yang membutuhkan secara sukarela, dan masih banyak cara yang lain. Karena setiap kali saudara menolong orang yang tidak mampu membalas saudara sedang memutangi Tuhan.

Yang ketiga bersandar pada jaminan Allah. Janganlah biarkan ketakutan akan kerugian menghalangi saudara untuk berbelas kasih. Lepaskanlah kecemasan akan apa yang saudara dapatkan kembali dan bersandarlah pada karakter Allah. Balasan yang paling utama bukanlah kekayaan duniawi melainkan kedekatan dan perkenaan dengan sang penjamin itu sendiri. Marilah kita hidup sebagai orang-orang bijak yang berani berinvestasi atas kemurahan hati Allah. Karena kita tahu kita memiliki jaminan yang dapat diandalkan.

Mari kita jadikan hidup kita sebagai pribadi yang suka menolong yang terus-menerus menolong atas dasar cinta dan kehormatan kepada Tuhan. Dan nantikanlah balasan yang pasti dan melimpah dari Tuhan Allah kita. Tuhan Yesus memberkati kita

 

Pdt. Jerry Ardani Brahmana

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=OmvN1ARoy4E


 
 
Selanjutnya Sapaan Teduh GBKP 22 Oktober 2025